✎ memukul rasa
fajar mulai kelihatan, terang menyuluh menembusi dinding kamar yang kini menjadi milik kita. keluhan di awal pagi, roti agak terbakar, kopi masih terlalu panas untuk dihirup. kita berdua menikmatinya sambil senyuman kecil mengiringi kemanisan wajah di awal pagi.
tidak sangka, ini yang pernah kita impikan, ini yang pernah menjadi cerita kosong kita di saat berjauhan. apa yang harus saya rungutkan? sosok lelaki yang selalu saya inginkan kini disebelah, mengharungi semua bersama saya tidak hanya meneduhkan saya di saat hujan tapi juga saat dingin yang memukul.
sejumlah besar perasaan saya yang paling dalam ini, rasa syukur pada yang Maha Esa kerana menghadirkan saya seorang yang begitu makna, kurang lebih romantis untuk selalu memastikan hadirnya tawa dan percaya diri dalam diri saya yang kecil ini.
apa yang harus saya rungutkan? dia mungkin menjadi isi dalam puisi-puisi yang saya karang juga seterusnya menjadi alasan kenapa semua tulisan saya masih tentang jatuh hati.
/